Senin, 04 Januari 2016

WISATA DI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

TEMPAT WISATA PANTAI DI DAERAH GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA 


Berikut adalah pantai yang wajib dikunjungi jika anda hanya punya waktu terbatas di Yogyakarta dan pantai-pantai ini cukup dikunjungi dalam 1 hari asal anda perginya pagi-pagi sekali ya biar puas.

1. Pantai Timang

Akses menuju Pantai Timang ini terbilang sulit di antara pantai-pantai lainnya di Gunungkidul, karena untuk mencapai Pantai Timang ini harus melalui jalan masuk kedalam sekitar 40 menit dan disarankan untuk mobil yang besar.

Yang unik dari Pantai Timang di antara semua pantai di Gunungkidul karena terdapat Pulau Timang yang terlihat dari atas bukit Pantai Timang. Pulau Timang ini ternyata menyimpan dan merupakan sarang lobster. Nelayan dan penduduk lokal di sini punya cara unik untuk mengambil lobster-lobster di Pulau Timang ini.

Caranya? Mereka membuat kereta gantung yang menghubungkan bukit di Pantai Timang menuju Pulau Timang, dan penghubung tali (flying fox tradisional) ini sangat unik, karena dibuat secara manual. Bagi yang ingin menyeberang ke Pulau Timang dipersilahkan untuk turis ke sana dengan biaya Rp 100.000.

Keunikan dari Pantai Timang adalah banyaknya masyarakat lokal yg menggunakan flying fox tradisional ke Pulau Timang untuk mencari lobster. Bagi pencinta tantangan sangat disarankan untuk naik flying fox tradisional ini. Namun, ingat jangan membawa kamera ataupun HP selama menyeberang karena tiba-tiba anda bisa diterjang ombak ketika perjalanan menyeberang dilakukan.

Sebelum mencoba ada baiknya menaruh semua hp dan kamera dan menitipkan ke teman, karena dijamin pasti basah. Bagaimana? Berani mencoba?

2. Watu Kodok

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DI Yogyakarta dengan pusat pemerintahan berada di Wonosari. Kabupaten ini sering disambangi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta karena memiliki puluhan pantai yang eksotis hingga pesisir selatan.

Salah satu pantai yang keindahannya tak kalah dari pantai-pantai di Pulau Dewata adalah Pantai Watu Kodok, di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari. Pantai ini dibuka dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar sebagai destinasi wisata pada tahun 2009 dengan biaya swadaya masyarakat.


BARRY KUSUMA
Pantai Watu Kodok di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Konon dahulu Pantai Watu Kodok bernama Watu Ndodok alias jongkok. Mengapa dinamakan seperti itu? Ceritanya pada Perang Dunia II tempat ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para serdadu Belanda dan juga tempat pengungsian masyarakat Gunung Kidul.

Entah sejak kapan namanya berubah menjadi Watu Kodok. Nama Watu Kodok pun diambil karena menurut masyarakat sekitar terdapat sebuah batu yang menyerupai kodok pada bagian barat garis pantai.

Pantai yang masih jarang dikunjungi wisatawan ini memiliki garis pantai sekitar 600 meter dengan pasir berwarna kuning keemasan beda dengan beberapa pantai yang ada di Gunungkidul dengan ciri khas pasir hitamnya. Namun keindahan dan belaian deburan ombaknya tidak kalah menawan dengan pantai-pantai yang sudah terlebih dahulu populer di kawasan Gunungkidul.

Akses pantai ini sudah cukup jelas walau papan petunjuk masuk kawasan tidak terlalu besar namun jalan masuk pantai ini terdapat di jalan raya yang membentang dari Pantai Baron hingga ke Pantai Pulang Syawal. Kondisi jalan masuk menuju Pantai Watu Kodok masih berupa jalan tanah bercampur batu yang telah di keraskan dengan kontur jalanan berbukit.


BARRY KUSUMA
Pantai Wedi Ombo terletak di Desa Jepitu, sekitar 40 km sebelah tenggara dari Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

3. Pantai Wedi Ombo

Wedi Ombo terletak di Desa Jepitu, sekitar 40 km sebelah tenggara dari Wonosari. Pantai Wedi Ombo diapit teluk yang lebar dengan pasir putih lembut yang menghadap ke laut dan dikelilingi oleh perbukitan kapur. Suara gelombang pantai dan angin menyegarkan menciptakan suasana santai.

Teluk dapat dilihat dari atas bukit atau bahkan dari pinggir pantai, di mana kita dapat melihat matahari terbenam dan pemandangannya yang luar biasa. Bagi pengunjung yang hobi memancing, Wedi Ombo adalah pilihan yang tepat.

Sekali setahun upacara nelayan tradisional Ngalangi diadakan di sini. Dalam upacara ini, Ombo orang Wedi mengambil akar pohon yang disebut wawar dari Kedungdowok bukit dan bersama-sama mereka menariknya ke laut untuk digunakan sebagai jaring ikan.

Tak jauh dari Pantai Wedi Ombo terdapat Pantai Gremeng dan Pantai Jungwok dan Pulau Kalong, sebuah pulau kecil yang dihuni oleh ribuan kelelawar.

Jika kita datang pada saat musim yang tepat ke Pantai Wedi Ombo, banyak landak laut dan kerang yang bisa kita cari di tepi pantai. Bahkan kita bisa meminta memasak seafood ini di warung-warung pinggir pantai.


BARRY KUSUMA
Pantai Pulang Sawal atau Pantai Indrayanti di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

4. Pantai Pulang Sawal atau Pantai Indrayanti

Kalau ketiga pantai di atas anda tidak sempat mengunjunginya, maka datanglah ke Pantai Pulang Sawal atau biasa yang dikenal Pantai Indrayanti. Memang namanya cukup populer dan mainstream. Pantai ini dikenal karena banyak cottage yang berada di kawasan ini.

Sebenarnya pemandangan pantai ini biasa saja kalau kita melihat dari tepi pantai. Tetapi yang spesial adalah pemandangan dari bukit yang terletak di sebelah kanan pantai. Naiklah ke bukit tersebut dan foto pantai ini dari atas sehingga view yang kita dapatkan juga terlihat cantik.

Pantai Pulang Sawal atau populer disebut Pantai Indrayanti ini terletak di kawasan Pantai Sundak, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul.

Pantai berpasir putih yang menghampar dari timur hingga barat ini terbilang baru dan cukup indah. Selain indah, kawasan pantai ini cukup bersih, dan termasuk penginapannya masuk kategori termahal di kawasan ini.

Yang menariknya dan patut ditiru oleh kawasan pantai lain di Indonesia karena pengelola pantai ini mengenakan denda pada setiap pengunjung apabila ketahuan membuang sampah sembarangan.


BARRY KUSUMA
Flying Fox Tradisional di Pantai Timang Gunung Kidul, DIY.

Wisatawan bisa bermain di tepi pantai bermain air laut dan menikmati deburan ombak atau bisa juga berjemur. Aktivitas lainnya adalah menikmati water sport seperti jetsky yang disediakan untuk pengunjung.

Di bagian Barat dari pintu masuk pantai, terdapat gunungan batu karang yang cukup besar dan elok. Di balik batu karang tersebut terdapat pantai berpasir putih yang cukup luas.

Yang saya suka disini adalah pengunjung dapat beristirahat di gazebo yang ada di tepi pantai sembari menikmati hidangan makanan ditemani minuman dingin yang menyejukkan. Pengelola pantai juga menyediakan tempat penginapan untuk rombongan atau keluarga, sehingga para pengunjung bisa beristirahat di kawasan pantai tersebut sambil menikmati malam di pantai.

5. Pantai Baron

Terletak 60 km sebelah tenggara Yogyakarta, berjajar dengan pohon kelapa hijau subur, Pantai Baron memiliki laguna yang dilindungi, aman untuk berenang, dengan bukit-bukit berbatu di setiap sisi.

Pantai Baron sebenarnya merupakan muara dari sungai bawah tanah yang muncul persis di tepi pantai dan menarik untuk melihat dari tebing di atas. Pantai Baron adalah pantai pertama yang ditemukan di persimpangan Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.


Pantai Baron di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Di sini kita bisa banyak melihat nelayan menjual hasil tangkapan ikan segar dari laut, dan di sini terdapat restoran di tepi pantai dan siap untuk memasak ikan bagi wisatawan yang datang.

Di sini kita juga bisa melihat deretan kapal nelayan yang berjajar rapi dan uniknya kapal ini berwarna biru. Sekitar 10 km sebelah barat dari Pantai Baron Parang Racuk, di pegunungan Gunungkidul ada juga terlihat bukit yang memiliki pemandangan Pantai Baron dan daerah sekitarnya.

Setiap bulan Suro (bulan pertama kalender Jawa), masyarakat nelayan mengaturkan sebuah labuhan, upacara persembahan laut untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas panen ikan yang melimpah dan untuk keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

WISATA KULINER YANG WAJIB KAMU KUNJUNGI SAAT DI JOGJAKARTA

TEMPAT WISATA KULINER YANG ENAAK YANG UNIK NIH DI JOGJAKARTA YANG WAJIB JUGA KAMU KUNUNGJI :)

nggak bakalan nyesel deh ngunjungin wisata kuliner ini :


 1. Manggar Manding


Manggar Manding
Jika gudeg umumnya terbuat dari daging nangka muda, hal berbeda bisa Anda temukan di Manggar Manding. Gudeg di sini terbuat dari manggar atau bunga kelapa yang masih muda. Konon, gudeg manggar ini merupakan menu istimewa di kerajaan dahulu yang biasa disajikan dengan sayur krecek dan tempe bacem. Jadi, jika Anda mencicipi gudeg manggar, berarti Anda telah menikmati sajian istimewa kerajaan.
Konon, manggar memiliki khasiat yang sangat bagus karena bisa memancarkan kecantikan penikmatnya dari dalam. Tak mengherankan jika gudeg manggar menjadi menu favorit para puteri kerajaan dahulu kala.
Alamat: Jalan Parangtritis KM 11,5, Manding, Bantul, Yogyakarta.

 2. Sate Klathak Pak Pong

Sate Klathak Pak PongTempat wisata kuliner yang satu ini cocok sekali untuk Anda penggemar sate kambing. Sate Klathak Pak Pong menyajikan sate spesial yang tak akan Anda temukan di tempat lain. Sate ini memiliki rasa yang khas dan nikmat. Hal ini didapat dari bumbu sederhana yang digunakannya. Sate Klathak hanya menggunakan garam, merica dan kecap. Tiga bahan minimalis inilah yang membuat sate memiliki rasa yang khas.
Selain bumbu, alat yang digunakan memasak pun berbeda. Jika biasanya daging dibakar dengan menggunakan tusuk sate yang terbuat dari bambu, Pak Pong menggunakan jeruji besi sepeda. Konon, penggunaan jeruji besi ini mampu membuat daging matang merata. Selain itu, hal ini juga terbukti ramah lingkungan karena jeruji besi dapat digunakan berkali-kali, tak seperti tusuk sate dari bambu yang hanya sekali pakai.
Alamat: Jalan Imogiri Bantul, Yogyakarta
3. Oseng Mercon Bu Narti
Tempat makan atau wisata kuliner di Yogyakarta yang berikutnya adalah Oseng Mercon Bu Narti yang beralamatkan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Purwodiningratan yang tentu saja sangat populer di kalangan para pencinta kuliner Jogja. Kenapa di namakan oseng mercon? Karena masakan yang ada di Oseng Mercon Bu Narti ini merupakan sebuah makanan pedas di Jogja yang tentu saja akan sangat cocok bagi para pencinta makanan pedas.
Beberapa bahan yang ada di Oseng Mercon Bu Narti ini seperti misalkan saja gajih, tulang muda, kulit dan kikil yang tentu saja bercampur dengan cabe rawit yang terkenal sangat pedas itu bisa membuat lidah para pencinta makanan pedas bergoyang. Ada juga beberapa menu makanan lainnya di Oseng Mercon Bu Narti ini seperti babat, rempelo, bebek, burung dara, lele dan untuk penangkal pedas, wisata kuliner di Yogyakarta ini juga menyajikan berbagai minuman untuk meredakan pedas yang anda landa.
4. House Of Raminten
Tempat wisata kuliner ini menjadi bukti bahwa menu tradisional bisa disajikan dengan cara yang elegan dan berkelas. House of Raminten merupakan sebuah rumah makan yang menyajikan menu tradisional Yogyakarta seperti tahu bola, wedang sereh, cunduk, brongkos, sate lilit dan nasi kucing.
Arsitektur rumah makan ini terbilang luar biasa. Anda bisa menemukan sebuah kereta kuda di luar rumah makan, sedangkan di dalamnya Anda bisa melihat ruangan berarsitektur Jawa dengan wangi dupa khas. Seakan belum lengkap, Anda akan makan diiringi dengan gending Jawa yang terus mengalun di rumah makan ini.
Selain arsitektur dan menunya, pelayan di sini juga memakai pakaian khas yang berupa kemben Jawa. Di meja, terdapat sebuah kentongan yang digunakan untuk memanggil pelayan jika Anda membutuhkan sesuatu.
Alamat: Jalan FM Noto 7, Kota Baru, Yogyakarta
Jam buka: 24 jam
5.Jejamuran
Jejamuran
Wisata kuliner Yogyakarta yang berikutnya adalah sebuah tempat makan yang beralamatkan di Niron, Pandowoharjo, Tridadi, Pandowo Harjo, Kec. Sleman, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat makan yang bernama Jejamuran ini menawarkan berbagai makanan dengan bahan utama yakni jamur. Beberapa menu andalan yang ada di Jejamuran ini seperti jamur tumis pedas, sate jamur, telor dadar jamur, puyunghai jamur dan masih banyak menu makanan yang lainnya.
Bagi anda yang sedang ingin makan besar bersama dengan keluarga atau teman-teman yang jumlahnya sangat banyak, tidak perlu kwatir karena di wisata kuliner Jogja Jejamuran ini mempunyai tempat yang sangat luas yang tentu saja cukup untuk banyak orang. Selain makanan dengan bahan utama jamur, di Jejamuran ini anda bisa mendapatkan minuman yang sudah sangat terkenal kesegaran dan kelegitannya yakni soda gembira.
6. Bakmi Shibitsu
Bakmi Shibitsu
Satu lagi sebuah tempat makan atau lebih tepatnya tempat kuliner jogja yang bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin makan dan sedang berada di Yogyakarta yakni Bakmi Shibitsu. Sebuah tempat yang telah sukses berdiri di Jalan Bantul No. 106, Bantul, Yogyakarta. Sekilas Bakmi Shibitsu ini seperti makanan jepang jika di lihat dari namanya, akan tetapi ternyata bukan, karena namanya yang unik banyak orang yang ingin mencoba cita rasa dari Bakmi Shibitsu ini.
Bu Gilah adalah orang yang berada di balik kesuksesan Bakmi Shibitsu dan bisa bertahan mulai dari tahun 1980 hingga saat ini. Beberapa menu makanan yang di sajikan dan bisa anda nikmati di tempat kuliner jogja yang satu ini seperti misalkan nasi goreng, rica-rica ayam, mie goreng, mie godog dan beberapa menu yang lainnya. Di tempat ini anda bisa menentukan bahan mienya, pakai mie bihun atau mie kuning. Untuk minuman penghangat tubuh di Bakmi Shibitsu ini menyajikan Teh Jahe yang hangat.
7. Gudeg Pawon
Gudeg Pawon
Nah, kini tiba saatnya untuk membahas wisata kuliner jogja yang terakhir yang sangat populer dan menjadi favorit yakni Gudeg Pawon. Makanan yang terbuat dari Nangka muda ini merupakan sebuah menu sajian utama pada Gudeg Pawon ini.
Berdiri sejak tahun 1958 ini, di rasa wisata kuliner jogja Gudeg Pawon akan mendapatkan tempat di hati para pencinta wisata kuliner Jogja. Meskipun tempatnya cukup sederhana, akan tetapi untuk masalah rasa wisata kuliner jogja Gudeg Pawon ini bisa menjadi juaranya.
8. Angkringan Lik Min
Image result for angkringan lik min DI YOGYAKARTA
Angkringan bukanlah istilah asing di Kota Pelajar ini. Angkringan tak hanya menjadi tempat kuliner rakyat yang murah meriah, namun juga menjadi sebuah budaya. Di angkringan, masyarakat bisa berkumpul dan berbincang tentang apa saja, mulai dari sepak bola sampai berita politik terhangat. Angkringan dapat dengan mudah Anda temui di Yogyakarta, namun ada satu angringan yang istimewa yaitu Angkringan Lik Man.
Apa istimewanya Angkringan Lik Man? Angkringan Lik Man merupakan angkringan pertama di Yogyakarta sejak tahun 1969. Menu yang disajikan pun sama dengan angkringan pada umumnya seperti sego (nasi) kucing, sate telur puyuh dan aneka gorengan. Tapi ada yang satu sajian yang berbeda, yaitu Kopi Joss.
Kopi Joss merupakan menu andalan di tempat wisata kuliner ini. Cara penyajian kopi ini sangat unik karena kopi akan dicampur dengan arang yang masih merah membara. Bunyi ‘jooossss’ yang ditimbulkannya inilah yang membuatnya disebut dengan Kopi Joss. Kopi Joss memiliki rasa unik yang khas dan tak dimiliki kopi lainnya. Konon, arang yang dicelupkan ke dalam kopi akan menetralisir kafein sehingga kopi ini aman untuk pencernaan Anda.
Angkringan Lik Man merupakan salah satu tempat wisata kuliner terbaik untuk menikmati Yogyakarta di malam hari. Hanya dengan merogoh kocek sebesar 10.000 – 15.000 Rupiah saja, Anda sudah bisa menikmati Kopi Joss dan nasi kucing dilengkapi dengan lauk sederhana yang tak kalah nikmat.
Alamat: Kawasan Stasiun Tugu, Yogyakarta
Jam buka: 18:00 – habis.

TRADISI SEKATEN DI YOGYAKARTA

TRADISI SEKATEN DI YOGYAKARTA

Di Yogyakarta, terdapat sebuah tradisi adat yang dikenal dengan Sekaten. Sekaten biasanya juga dikenal dengan Pasar Malam Sekaten. Ini disebabkan karena sebelum upacara Sekaten digelar, selalu diadakan pasar malam yang berlangsung satu bulan penuh. Tradisi Sekaten ini sudah dilakukan sejak abad 16 Tradisi ini diadakan setahun sekali yakni di bulan Maulud atau bulan ketiga dalam perhitungan kalender Jawa. Lokasi yang digunakan untuk menggelar acara Sekaten ini adalah di pelataran alun-alun utara Yogykarta.

stilah Sekaten sendiri berkembang dari beberapa versi. Beberapa pendapat mengatakan bahwa istilah ini diambil dari nama perangkat pusaka Kraton Yogyakarta. Pusaka tersebut berupa gamelan bernama Kanjeng Kyai Sekati. Gamelan ini selalu digunakan dalam acara Maulud Nabi Muhammad. Sementara itu, pendapat lain ada mengungkapkan bahwa Sekaten disadur dari kata suka yang berarti senang dan ati yang berarti hati sehingga dapat diartikan sebagai senang hati. Ini disebabkan karena orang-orang yang menyambut perayaan Maulud sedang berbahagia dan bersyukur dalam perayaan tersebut.


Tradisi Sekaten dipercaya sebagai perpaduan antara seni dan dakwah. Pada saat agama Islam mulai masuk ke Jawa, Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu anggota Wali Songo menggunakan kesenian gamelan (alat musik tradisional Jawa) untuk menarik masyarakat agar datang menikmati pagelaran tersebut. Kesenian tersebut menggunakan gamelan yang dinamai Kyai Kanjeng Sekati. Kesenian ini tidak hanya menampilkan pertunjukkan gamelan saja tetapi juga dilakukan pembacaan ayat Al-Qur’an dan khotbah di tengah-tengah acara. Bagi masyarakat yang ingin masuk Islam, mereka wajib mengucapkan Syahadat yang menunjukkan ketaatan terhadap ajaran agama. Bagi masyarakat Yogyakarta, muncul kepercayaan bahwa orang-orang merayakan kelahiran Nabi Muhammad akan mendapatkan pahala dan awet muda.Namun sebagai persyaratan, mereka wajib mengunyah sirih di depan Masjid Agung, khususnya pada saat hari pertama Sekaten dimulai.

Oleh sebab itu, selama Sekaten banyak sekali orang yang berjualan sirih lengkap ramuan lainnya. Selain itu ada pula penjual-penjual nasi gurih dan lauk pauknya di depan Masjid Agung atau halaman Kemandungan, Alun-Alun Utara. Dalam perayaan ini para petani biasanya juga memohon agar panennya berhasil. Untuk memperkuat tekadnya, mereka juga membeli cambuk dari para penjual yang berjualan di sini.
Sebelum Sekaten dimulai, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Persiapan tersebut meliputi fisik dan persiapan batin. Persiapan fisik antara lain adalah alat-alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk upacara Sekaten yakni Gendhing Sekaten, Gamelan Sekaten, bunga kanthil, sejumlah uang logam, samir niyaga, busana seragam, dan naskah riwayat Maulud.
Gamelan yang digunakan untuk Sekaten merupakan benda pusaka milik Kraton yang bernama Kyai Kanjeng Sekati dalam 2 rancak, Kyai Kanjeng Guntur Madu, dan Kyai Kanjeng Nogowilogo. Gamelan Sekaten ini dibuat langsung oleh Sunan Giri. Alat pemukulnya terbuat dari tanduk kerbau atau tanduk lembu. Pemukulnya harus diangkat sampai setinggi dahi sebelum dipukulkan pada gamelan. Sementara itu, Gendhing Sekaten merupakan serangkaian gendhing atau lagu yang akan digunakan antara lain Rangkung pathet lima, Rambu pathet lima, Rendheng pathet lima, Gliyung pathet nem, Atur-atur pathet nem, Lunggadhung pelog pathet lima, dll.



Pada persiapan batin, abdi dalem yang akan terlibat dalam Tradisi Sekaten harus menyiapkan batin dan mental untuk menjalankan amanat tersebut. Para abdi yang ditugaskan untuk memukul gamelan harus menyucikan diri dengan melakukan siram jamas dan berpuasa. Perayaan Sekaten mulai tanggal 6 Maulud ketika Kyai Kanjeng Sekati diboyong dari persemayamannya. Kyai Kanjeng Nogowilogo dipindahkan ke Bangsal Trajumas sednagkan Kyai Kanjeng Guntur Madu diletakkan ke Bangsal Srimanganti. Pada tanggal 11 Maulud, Sri Sultan datang ke Masjid Agung untuk mengikuti upacara Maulud Nabi Muhammad SAW. Setelah upacara selesai, perangkat gamelan Sekaten dibawa kembali ke Kraton. Pemindahan ini sekaligus menjadi tanda berakhirnya upacara Sekaten.

Sumber :http://pusakapusaka.com/tradisi-sekaten-upacara-adat-yang-masih-lestari-di-yogyakarta.html